Bunda Bijak, Anak Sehat, keluarga bahagia

Tuesday, November 23, 2010

Tanda-Tanda Cowok Matre


Saya yakin kalau Bunda Bijak kebanyakan memiliki pasangan, bagaimana dengan Calon Bunda Bijak? Apakah Bunda yakin dengan ketulusan cinta yang dimiliki oleh pasangan baik itu suami atau pacar? Berhati-hatilah, siapa tahu ia hanya ingin mempermainkan atau memanfaatkan uang Bunda atau Calon Bunda. Berikut ini akan kami tuliskan tanda-tanda cowok matre yang siap mengincar uang Bunda atau Calon Bunda..

1. Royal hanya di awal hubungan
Sebagian besar kaum pria memang trlihat royal, apalagi jika dia menginginkan hubungan yang lebih dari Bunda atau Calon Bunda. Ia memang terlihat mudah mengeluarkan uang saat awal pendekatan demi membuat  calon pasangan bertekuk lutut. Setelah berhasil mendapatkan apa yang dia inginkan, pria tersebut akan berhenti membayar, dan justru meminta Bunda atau Calon Bunda membayarinya.

"Jika seseorang mengincar uang Anda, memang sulit mengetahuinya di awal. Karena mereka justru terlihat mudah mengeluarkan uang pada awal pendekatan demi mendapatkan Anda," kata Dr Diana Kirschner, psikolog dan penulis buku 'Love in 90 Days: The Essential Guide to Finding Your Own True Love', seperti dikutip dari Your Tango.

2. Membuai dan Merayu tiada henti

Kaum pria memang memiliki keahlian alami dalam membuai dan merayu perempuan. Ucapan manis, kiriman bunga, atau coklat memang sangat membuai. Tetapi, jika dilakukan secara berlebihan, pasti ada yang salah. Jika Bunda atau Calon Bunda mendapatkan perlakuan seperti itu, terima saja pemberiannya. Tetapi jangan sampai  terjebak pemberiannya. Sejumlah pria matre seringkali menggunakan hadiah sebagai umpan.

3. Selera tinggi
Sebagian besar cowok matre memiliki selera yang tinggi dalam segala hal. Mulai dari baju bermerk, sepatu mahal, atau gadgetnya selalu keluaran terbaru. "Seorang pria yang mengencani Anda untuk uang akan secara konsisten menyarankan Anda untuk pergi berbelanja bersama-sama, membuat referensi terus menerus dan selalu menyarankan pergi ke suatu tempat yang mahal," kata Nicole Johnson, seorang konsultan kencan.

4. Meminjam uang
Bunda atau calon Bunda harus berhati-hati jika baru beberapa hari dekat dengan seorang pria,  ia sudah berani meminjam uang. Akan makin kelihatan kalau ia pria matrealistis, jika uang tersebut tidak pernah dikembalikannya dengan berbagai alasan. Biasanya ia akan meminjam uang sedikit demi sedikit, tetapi berkali-kali, sehingga Bunda atau Calon Bunda  tidak menyadari kalau meminjamkan banyak uang padanya.
 
5. Atraktif di mal
Pria-pria yang dikaruniai "bakat" sebagai cowok matre,  biasanya akan lebih terlihat atraktif mengajak Bunda atau Calon Bunda mencoba bermacam-macam barang dimall, apalagi saat tahu kalau Bunda atau Calon Bunda baru saja menerima gaji atau bonus yang cukup besar.  Ketika rasa ingin membeli muncul dia pun akan mengeluakan sedikit rayuan maut, berusaha membuat Bunda atau Calon Bunda mengeluarkan uang untuk membelikan barang-barang yang ia mau.

(VIVAnewsdan berbagai sumber lainnya)


Thursday, November 18, 2010

Larangan bagi Bunda saat Hamil


Apabila Bunda Bijak sedang hamil, tentu saja harus selalu berhati-hati dalam menjaga kandungannya. Hal yang sepele kadang-kadang akan memberi pengaruh negatif terhadap kesehatan Bunda atau janin yang ada di dalam perut Bunda. Berikut ini akan kami sampaikan beberapa larangan bagi Bunda saat sedang hamil yang dikutid dari detikhealth.com dan beberapa sumber yang lain:


Mengkonsumsi Alkohol
Organisasi kesehatan dunia (WHO) serta pusat pengendalian dan pencegahan penyakit Amerika Serikat (CDC) mendorong perempuan yang sedang hamil untuk tidak mengonsumsi alkohol setetes pun. Hal ini karena konsumsi alkohol selama hamil dapat meningkatkan risiko keguguran dan kelahiran prematur. Peminum alkohol berat dikaitkan dengan fetal alcohol syndrome yang gejalanya mencakup kecacatan pada wajah, IQ rendah, keterbelakangan mental, koordinasi buruk, perilaku agresif dan masalah lainnya.

Mengkonsumsi Kafein
Kafein bisa melintasi plasenta sehingga meningkatkan laju jantung dan juga pernapasan janin. Satu hal yang menjadi kekhawatiran adalah kafein dapat mengurangi penyerapan zat besi pada ibu yang secara teoritis dapat memicu anemia. Karena perempuan hamil rentan terkena anemia, maka mengonsumsi kafein bisa memberikan efek buruk dan memperparah keadaan seperti pusing, kelelahan serta detak jantung tak teratur.
Studi tahun 2008 yang dimuat dalam American Journal of Obstetrics and Gynecology menemukan konsumsi lebih dari 200 mg kafein (sekitar 10 ons kopi) per hari bisa meningkatkan dua kali lipat risiko keguguran pada usia kehamilan 71 hari. Studi lainnya menunjukkan konsumsi kafein terkait dengan cryptorchidism (testis yang tidak turun) pada bayi laki-laki.


Mengkonsumsi Minuman Bersoda
Hal ini pernah diulas dalam artikel yang berjudul Bunda Hamil dilarang Minum Minuman bersoda. Minuman bersoda (soft drink) banyak mengandung gula, asam fosfat/karbonat/soda, bahan pengawet, dan kafein yang bisa berdampak buruk terhadap kandungan Bunda


Merokok
Merokok merupakan tindakan yang mengganggu kesehatan bukan hanya terhadap bunda yang sedang hamil, tetapi bagi semua orang. Apabila bunda hamil merokok, maka  bayi mendapat darah lewat plasenta lebih sedikit, sehingga zat asam dalam darahnya sedikit. Akibatnya berat badan bayi pun lebih rendah dibanding bayi dari ibu tidak merokok.


Mengkonsumsi obat sembarangan
Selama Bunda hamil, jangan sekali-kali mengkonsumsi obat secara sembarangan tanpa melalui petunjuk dokter. Kadangkala, kandungan zat yang terdapat dalam obat-obatan akan mengganggu pertumbuhan dan perkembangan janin sehingga bisa menyebabkan bayi cacat.  Selalu konsultasikan dengan dokter kandungan bila Bunda akan mengkonsumsi obat-obatan tertentu.


Berendam air panas
Tujuannya adalah menghindari peningkatan suhu inti tubuh yang dapat mempengaruhi perkembangan janin dan risiko keguguran terutama selama trimester pertama, dan berendam air panas juga dapat memicu terjadinya dehidrasi serta meningkatkan denyut jantung. Karenanya mandi kolam air panas atau sauna sebaiknya dihindari.
Selain itu perempuan yang tinggal di iklim panas harus lebih berhati-hati agar tidak terlalu panas dengan cara tinggal di dalam rumah, menggunakan AC serta menghindari udara panas.

Mewarnai rambut
Sebuah studi tahun 2005 yang didukung oleh National Institute of Health menemukan hubungan antara ibu yang mewarnai rambut sebelum atau selama hamil bisa meningkatkan risiko neuroblastoma, yaitu salah satu jenis kanker pada anak. Namun penyebab pastinya belum dapat diketahui dengan jelas, sehingga perlu dilakuakn studi lebih lanjut.
Meski demikian American Pregnancy Association menuturkan sedikit pewarna yang bersentuhan dengan kulit ibu bisa diserap oleh tubuh dan masuk ke dalam aliran darah.

Malakukan Perjalanan udara
Beberapa kondisi kesehatan tertentu selama hamil bisa menimbulkan risiko saat melakukan perjalanan udara. Sebagai contoh, hipertensi selama hamil (preeclampsia) dapat meningkatkan risiko penggumpalan darah yang nantinya berujung pada trombosis vena (deep vein thrombosis).
Sementara itu studi tahun 1999 menemukan pekerja udara memiliki risiko lebih tinggi mengalami keguguran selama trimester pertama. Karenanya sebelum ibu hamil bepergian menggunakan pesawat, pastikan untuk memeriksa kondisi kesehatan dan janin yang dikandungnya terlebih dahulu

Melukis terlalu lama
Bagi Bunda yang memiliki hobi melukis, sebenarnya aktivitas ini bisa tetap dilakukan selagi hamil. Tapi, jangan terlalu lama atau berlebihan, misalnya sepanjang hari. Cukup 1-2 jam setiap hari. Hal itu terjadi karena  selama Bunda melukis, bau cat dapat terhirup dalam waktu lama. Karena sebagian besar jenis cat mengandung bahan kimia.

Olahraga terlalu keras
Bagi Bunda Bijak yang memiliki hobi melakukan olah raga keras seperti balapan mobil, arung jeram, berkuda, beladiri dan lain sebagainya. sebaiknya beristirahat dari aktivitas tersebut disaat hamil. Hal itu akan beresiko menyebabkan keguguran serta mengganggu kesehatan bunda dan janin yang dikandung.


Wednesday, November 10, 2010

Memilih Pagar untuk Rumah Bunda


Bunda Bijak pasti paham dengan fungsi pagar, yaitu untuk membatasi lahan milik seseorang dengan orang lain atau area publik . Bahan dan tipe pagar bermacam-macam, tergantung selera dan model rumah bunda miliki. Pemilihan bahan yang akan digunakan untuk membuat pagar akan menentukan karakter yang diinginkan.

Di dalam membuat pagar yang bagus, secara garis besar ada tiga syarat utama,yaitu kokoh, aman, dan indah, baik dari segi bahan maupun struktur konstruksi pagar. Pemilihan bentuk, model, tinggi, panjang dan lebar pagar harus disesuaikan dengan kondisi luas lahan, fungsi, proporsi dan komposisi bangunan. Dibawah ini akan dituliskan beberapa jenis pagar beserta karakteristiknya:

Pagar Tanaman
Pagar yang terbuat dari tanaman akan memberikan kesanalami, sejuk dan indah . Agar tampak artistik, setelah pucuk tumbuh bertunas, tanaman kemudian diatur dan dipangkas hingga membentuk "bangunan" yang cantik. Ada pula pagar tanaman yang berbunga, mekar, hingga menampilkan kesan semarak dan energik

Pagar Batu Alami
Pagar yang terbuat dari batu akan memberikan kesan alami. Pagar yang terbuat dari batu alam cocok dipadukan dengan berbagai gaya rumah dan material lain.

Pagar Kayu.
Pagar kayu memberikan kesan alami dengan menonjolkan teksur serat dan warna alami dari kayu itu sendiri, dan pilihlah kayu yang tahan cuaca dan lapuk, sehingga kayu pun akan lebih awet. Disini kayu bisa diaplikasikan dengan variasi batu alam pada sisi penyangga samping maupun diatas pondasi dan juga untuk perangkai kayunya kita bisa mengkombinasi dengan besi tempa sehingga akan terkesan kokoh, alami namun berkelas.

Pagar Beton
Pagar Beton banyak dipilih dengan alasan akan terlihat sangat kokoh jika dilihat. Apabila dikombinasikan dengan tekstur dari batu alam, pagar beton akan terkesan alami tidak terlihat kaku tanpa mengurangi kesan kuat dan kokoh. Agar pagar beton lebih awet, sebaiknya menggunakan beton bertulang , terutama bagi yang bertempat tinggal di daerah gempa.

Pagar Besi Tempa
Pagar besi tempa juga banyak diminati  karena kuat dan terlihat berkelas . Agar tampak alami, Tpagar dari besi tempa perlu dikombinasikan dengan material yang lain seperti kayu atau beton yang dilapisi dengan batu alam.
(dari berbagai sumber)


Tuesday, November 9, 2010

Tips agar Nugget Awet dan Tahan Lama


Bunda Bijak pasti tahu dengan makanan yang satu ini. Yach, chicken nugget adalah salah satu makanan yang diolah dari daging ayam yang selanjutnya digoreng menggunakan tepung roti.  Nugget bisa menjadi masakan yang menyehatkan asalkan dubuat oleh Bunda sendiri. 

Bunda bahkan bisa mengawetkan nugget lebih alami tanpa menggunakan zat kimia, cukup dengan mengukusnya. Cara ini akan lebih menyehatkan bagi keluarga,apalagi kalau Bunda bisa lebih berkreasi dengan menambahkan sayuran ke dalam adonan. Kemudian, agar nugget awet selama satu bulan Bunda bisa menyimpan potongan adonan di freezer.

Berikut ini adalah cara  mengawetkan nugget dengan alami
Setelah adonan nugget selesai dibuat, selanjutnya dikukus selama 25 menit. Kemudian potong-potong adonan, dan bentuk sesuai selera. Lapisi potongan adonan dengan telur dan tepung roti. Untuk mengawetkan, atau jika ingin menggorengnya lain waktu, masukkan potongan adonan tadi ke freezer. Frozen nugget ini masih aman dikonsumsi hingga satu bulan ke depan.

(kompas dan lain-lain)


Friday, November 5, 2010

Ekspresi Wajah yang Disenangi Bayi


Bunda Bijak pasti senang apabila melihat bayi yang sedang tersenyum  Ternyata bayi yang baru lahir lebih menyukai wajah-wajah yang menarik. Wajah seperti apa yang disukai bayi?

Alan Slater dan rekannya dari University of Exeter menunjukkan bahwa bayi akan menghabiskan lebih banyak waktu untuk melihat wajah yang menarik, sehingga bisa membuatnya tersenyum atau bahkan tertawa.

Selain wajah, bayi juga memiliki ketertarikan terhadap benda-benda tertentu seperti gambar dengan warna kontras tinggi, benda-benda melengkung dan bentuk fisiologis yang salah satunya berasal dari mimik wajah seseorang. Bayi yang tersenyum atau tertawa memiliki peran penting dalam hal perkembangan emosional dan sosialnya. Selain itu senyum dan tawa merupakan cara seorang bayi memiliki hubungan yang positif dengan orang-orang serta memiliki perasaan bahagia dan puas.

Seperti dikutip dari eHow, Selasa (2/11/2010) ada beberapa ekspresi wajah yang disukai bayi sehingga bisa membuatnya tersenyum atau tertawa, yaitu:
1. Bayi menyukai wajah yang tersenyum
Karenanya jika ingin bermain dengan bayi jangan lupa untuk selalu tersenyum sambil melembutkan pandangan mata dan juga wajah rileks.

2. Bayi menyukai wajah yang alami dan tidak dibuat-buat.

Jika seseorang memberikan senyuman setengah hati maka bayi akan terlihat menjauh atau hanya memberikan tatapan kosong saja.

3. Bayi menyukai sedikit kejutan seperti acungan jempol atau memberikan kedipan.

Jika bertemu bayi cobalah melihat langsung ke matanya, merilekskan alis, menarik napas panjang dan tersenyum sambil memberikan sedikit kejutan seperti kedipan mata atau acungan jempol. Sebaiknya tidak perlu malu-malu jika bertemu bayi.

4. Menunjukkan beberapa gaya wajah menggoda.
Beberapa bayi menyukai wajah yang menggodanya, seperti permainan mengintip, memanggilnya dengan suara lembut atau wajah tersenyum sambil mengangkat alis.

5. Tunjukkan ekspresi wajah-wajah lucu.

Umumnya bayi menyukai wajah yang ekspresif seperti menggerakkan hidung dan telinga secara bersamaan, ekspresi wajah yang pura-pura kaget atau bermain-main dengan menggunakan wajah lucu.

Jika ingin bermain-main atau membuat bayi tersenyum dan tertawa, janganlah menunjukkan wajah seram atau menakutkan dihadapannya karena akan membuatnya takut, menangis atau tidak mau lagi bermain dengan Bunda.
(detikhealth)


Wednesday, November 3, 2010

Bumbu Kari, Kaya Rasa


SHUTTERSTOCK
Bunda Bijak pasti sudah tahu dengan salah satu masakan favorit ini. Masakan kari yang kaya bumbu juga dikenal dengan nama gulai. Di tanah Sumatera, khususnya Minang, bumbu masakan yang diperkaya santan kental ini diterapkan pada tunjang, sayur nangka, daging, bahkan kepala ikan. Namun, tak hanya Indonesia yang mengenal gulai. Negara Asia lain seperti India, Thailand, dan Malaysia pun memiliki masakan kari yang khas.

Olahan masakan yang gurih ini terasa hangat di mulut, dan juga tubuh. Bumbu-bumbu yang digunakan sanggup merangsang dan membangunkan indera pengecap dari tidur panjangnya. Tak seperti yang Anda bayangkan, kari tidak identik dengan satu jenis olahan bumbu saja. Variasinya begitu banyak. Istilah ini bisa diaplikasikan pada semua saus atau kuah berbumbu yang dipadukan dengan daging, ikan, atau sayuran, dan disantap bersama nasi, roti, atau mi. Di India, juga ditemukan kari kering, dengan sedikit atau bahkan tanpa kuah.

Yang menjadikan kari sebagai kari adalah teknik persiapan dan rasa khas yang memadukan rasa manis, asin, pedas, dan asam. Bukan bumbu tertentu. Meski setiap negara memiliki olahan kari versinya sendiri, asal muasal kari adalah India. Dalam buku From Curries to Kebabs, Madhur Jaffrey melacak perjalanan kari ke luar India, terutama pada abad ke-19. Jaffrey menuliskan, kebudayaan juga memengaruhi bentuk olahan kari. Di Indonesia, misalnya, kari identik dengan santan karena bahan ini mudah ditemukan.

Olahan ini masih tergolong asing di negara-negara Barat, kecuali Inggris. Di sini, kari begitu digemari sampai-sampai dianggap sebagai salah satu masakan nasional. "Amerika sebaliknya. Tak mengenal terlalu banyak jenis kari karena secara historis tidak terlalu memiliki koneksi dengan India," ujar Jaffrey.

Membuat kari di rumah bukanlah pekerjaan yang rumit. Langkah pertama adalah mengumpulkan bumbu-bumbu menjadi ramuan berbentuk pasta. Di India, ramuan ini disebut masala. Proses mengolah bumbu menjadi ramuan biasanya dilakukan dengan menumbuk atau mengulek bumbu-bumbu kering, seperti kunyit atau biji ketumbar. Gunakan cobek atau lumpang untuk menghaluskan bumbu-bumbu tersebut. Jika tidak memilikinya, Anda dapat saja menggunakan blender. Sementara bumbu-bumbu basah seperti jahe, bawang putih, sereh, dan cabai diulek menjadi satu. Anda juga dapat mengolahnya dalam food processor. Beberapa resep mungkin hanya dibutuhkan satu langkah pengolahan bumbu, tetapi kebanyakan memerlukan kedua langkah tersebut.

Memang ada jalan yang lebih mudah. Misalnya membeli bumbu jadi di supermarket. Meski tidak terlalu dianjurkan, pastikan Anda membeli bumbu kari yang diolah dengan baik. Setelah rempah dan bumbu-bumbu ini dimasukkan ke dalam panci, mengolahnya menjadi kari merupakan perkara mudah. Cukup tambahkan cairan—seperti santan—dan masak hingga kekentalan dan rasa yang diinginkan tercapai. Singkatnya, semudah membuat sup!
(Kompas)


Tuesday, November 2, 2010

5 Kebiasaan Bayi saat Tidur


Bunda Bijak pasti senang apabila memandang si kecil yang sedang tidur , apalagi kalau tidurnya nyenyak.  Hanya saja, tidak semua bayi bisa tidur dengan nyenyak. Beberapa bayi memiliki kebiasaan atau gangguan di dalam tidurnya. bagi orangtua baru beberapa kebiasaan bayi saat tidur seperti mengerang, merintih atau menendang tentu bisa membingungkan. Namun perilaku ini umumnya tidak berbahaya.

Dikutip dari Babycenter, Jumat (29/10/2010) ada 5 kebiasaan yang bisa dilakukan bayi saat tidur, yaitu:

1. Jeda bernapas
Jika diperhatikan, bayi bisa bernapas lebih cepat untuk sementara kemudian melambat dan bisa berhenti hingga 15 detik sebelum bernapas normal kembali.

Dokter biasanya menyebut dengan 'periodic breathing' dan merupakan hal yang umum terjadi pada bayi hingga berusia sekitar 6 bulan. Bayi yang prematur akan lebih sering mengalaminya. Jika tangan, kaki, dahi dan kulit sekitar mulut membiru, ada kemungkinan bayi mengalami kesulitan oksigen.

2. Mendengkur dan mendengus
Jika dengkuran atau suara mendengus yang dikeluarkan bayi memiliki irama teratur, maka tidak perlu dikhawatirkan. Kondisi ini biasanya karena si kecil mengalami hidung tersumbat.

Tapi jika dengkurannya ada jeda diikuti dengan napas terengah-engah kemungkinan ada semacam penyumbatan di saluran napasnya seperti dari amandel atau kelenjar gondok. Dan bisa juga bayi mendengkur karena alergi.

3. Berkeringat
Beberapa bayi berkeringat lebih banyak saat ia tidur, karena ia menghabiskan waktu lebih banyak dalam tahap terdalam tidurnya. Kondisi ini yang membuat bayi lebih cenderung berkeringat di malam hari dibanding orang dewasa atau anak-anak yang lebih tua.

Meskipun keringat adalah kondisi umum, tapi jika terlalu berlebihan bisa menunjukkan ada sesuatu yang salah. Misalnya terjadi infeksi, sleep apnea atau overheating yang dapat memicu sindrom kematian bayi mendadak (sudden infant death syndrome/SIDS) terutama jika si kecil menggunakan baju atau selimut berlapis-lapis.

4. Sering bergerak
Biasanya kebiasaan sering menggoyang atau menggerakkan badan saat tidur dimulai sekitar usia 6 bulan yang kadang disertai dengan membenturkan kepala. Gerakan ini adalah salah satu perilaku untuk menenangkan dirinya sendiri. Pada umumnya kondisi ini tidak perlu dikhawatirkan selama tidak membahayakan keadaan si kecil.

5. Tidur sambil menggertak gigi

Sebagian besar bayi memiliki kebiasaan menggertak gigi saat tidur, kondisi ini paling sering terjadi saat bayi mendapatkan gigi pertamanya atau baru mendapatkan gigi permanennya.

Kemungkinan bayi melakukan ini karena ada sensasi dari gigi baru, rasa sakit akibat tumbuh gigi atau dari infeksi telinga dan bisa juga karena masalah pernapasan (detikhealth)


Bayi Kurus Tak Selalu Akibat Kurang Gizi


Bunda Bijak, selama ini ada anggapan, bayi kurus berarti kekurangan gizi atau menderita penyakit tertentu.Padahal, penyebabnya bisa macam-macam.”Periksa ke dokter, deh, siapa tahu anakmu ada penyakit tertentu. Badannya kurus sekali.” Nasehat semacam ini sering kita dengar atau justru berikan pada teman yang anaknya terlihat kurus. Padahal, untuk menentukan bayi kurus tidaknya bayi, tak cukup dilihat dari penampilannya saja. “Cara yang tepat adalah dengan mengukur dan membandingkan antara berat dan tinggi badannya, kendati tiap bayi punya berat dan tinggi badan yang berbeda,” terang dr. Alinda Rubiati, Sp.A, spesialis anak dari RS Fatmawati, Jakarta.

Begitu pula untuk urusan memantau kurus atau tidaknya anak, harus secara kontinyu. “Ada satu kurva atau grafik untuk melihat apakah bayi menjadi lebih kurus atau tidak,” ungkap Alinda. Pencatatan biasanya dilakukan setiap bulan, sehingga akan tampak bagaimana grafik pertumbuhan badan si bayi.

ACUAN KURUS
Normalnya, berat badan (BB) bayi baru lahir harus mencapai 2.500 gram. Tidak terlalu besar, juga tak kelewat kecil. Sebab kalau terlalu kecil, dikhawatirkan organ tubuhnya tak dapat tumbuh sempurna sehingga dapat membahayakan sang bayi sendiri. Sebaliknya, terlalu besar juga ditakutkan sulit lahir dengan jalan normal dan mesti lewat operasi sesar.

Nah, pertambahan BB bayi bisa dilihat per triwulan. Pada triwulan I, kenaikan BB berkisar 150-250 gram/minggu, triwulan II kenaikannya 500-600 gram/bulan, triwulan III naik 350 - 450 gram/bulan, dan triwulan IV sekitar 250-350 gram/bulan.

Jelas terlihat,triwulan I pertambahan BB berlangsung lebih cepat dibanding dengan triwulan II, III, dan IV. “Ini wajar karena pertumbuhan BB di bulan berikutnya lebih rendah dari bulan sebelumnya. Namun bila pertumbuhan BB berkurang secara drastis, bisa dijadikan ancang-ancang untuk melakukan tindakan lanjutan.”
Umumnya, jelas Alinda, acuan untuk melihat normal-tidaknya BB adalah saat usianya mencapai 6 bulan dan 1 tahun. Di usia 6 bulan, BB bayi harus mencapai 2 kali lipat berat lahir dan menjadi 3 kali lipatnya pada usia 1 tahun. “Kurang dari ini, BB nya bisa disebut rendah atau ia termasuk bayi kurus.”

NUTRISI & PERIKSA RUTIN
Bayi kurus adalah yang saat lahir BB-nya rendah atau di bawah 2.500 gram. “Penyebabnya dipengaruhi saat masih berada dalam kandungan. Inilah yang sangat menentukan karena di situlah pembentukan dan pertumbuhan organ tubuh dimulai.”

Kandungan yang sehat ditentukan oleh ibu yang sehat. Bila ibu menderita penyakit, semisal infeksi paru, kondisi janin pun ikut terpengaruh. Darah yang tersuplai ke tubuh janin bisa saja menjadi jalan untuk mewarisi penyakit yang diderita ibunya. “Saat lahir, bayi bisa saja menderita penyakit atau kelainan organ tubuh. Akhirnya, bayi tak sehat dan bertubuh kurus.”

Faktor penyebab lain adalah asupan nutrisi yang dikonsumsi ibu ketika hamil. Biasanya, berkurangnya nutrisi yang dikonsumsi si ibu, otomatis berkurang pula asupan nutrisi pada janin yang ditransportasikan lewat plasenta. Kekurangan ini bisa disebabkan karena ibu sulit sekali untuk mengkonsumsinya kala sakit selama hamil atau memang malas memperhatikan nutrisi yang diperlukan semasa hamil. Gara-gara kurang nutrisi inilah, bayi bisa mengalami BB rendah dan tampak kurus.

Itu sebabnya selama hamil ibu harus kontinyu memeriksakan kandungan sebulan sekali. “Makin tua usia kandungan, pemeriksaan harus dilakukan lebih sering.” Selain itu,ibu juga harus melakukan pengawasan terhadap kandungan dengan lebih saksama, sehingga bila terjadi sesuatu pada diri ibu maupun janinnya, dapat segera diketahui dan dapat dilakukan tindakan preventif sejak dini. “Yang jelas,pemeriksaan juga harus dibarengi dengan asupan gizi yang cukup dan seimbang,” tegas Alinda.

BERAT MANDEK
Meski saat lahir BB-nya normal, belum tentu juga selanjutnya perkembangan BB-nya akan normal sesuai dengan pertumbuhannya. “Pada fase tertentu, ada kecenderungan pertambahan berat badan bayi akan melambat.” Antara 1 sampai 6 bulan, pertambahan BB bayi terbilang cepat, “Tapi di atas 6 bulan, pertambahannya melambat. Ini terjadi hampir pada seluruh bayi. Salah satu penyebabnya, karena pada tahap ini biasanya bayi sudah lebih banyak bergerak dan pertumbuhannya mengarah ke pertinggian badan.”

Bila pertambahan BBbayi di usia 6 bulan, misalnya, menjadi tidak normal alias tidak bertambah atau malah berkurang, “Perlu dilihat penyebabnya,” terang Alinda. Mungkin ada penyakit yang bersarang di tubuhnya semisal penyakit infeksi terutama TBC dan diare. “Penyakit membuat nafsu makan anak berkurang dan akhirnya BB-nya tak mau naik.”

Selain itu, bayi kurus juga bisa mengindikasikan kekurangan gizi. Ini umumnya karena kebiasaan di keluarga di mana kadang ibu tak cermat memberi nutrisi yang tepat untuk bayi. Padahal,bayi perlu asupan nutrisi yang seimbang. Bisa juga karena si bayi bosan dengan makanan yang itu-itu saja dan akhirnya emoh makan.”Di sisi lain, kondisi psikis bayi menentukan pula keinginannya untuk makan. Kalau ia merasa tertekan karena sering dipaksa, misalnya, bisa saja nafsu makannya berkurang.”

Padahal, bayi dengan BB rendah berisiko terserang penyakit lebih besar dibanding dengan yang punya BB normal. “Meski belum tentu begitu jika memang kesehatannya baik-baik saja.” Tapi yang jelas, saran Alinda,”Jaga BB bayi pada kondisi normal. Bila terlalu kurus, segera konsultasi ke dokter.”

Soalnya, lanjutnya, “Untuk mengembalikannya menjadi normal kita harus melihat apa yang menjadi sebabnya.” Bila karena penyakit, harus disembuhkan dansambil menyembuhkan penyakitnya, kita pun harus melakukan konsultasi gizi untuk mengetahui gizi yang tepat bagi bayi.

Untuk kembali ke kondisi normal, kata Alinda, waktu yang diperlukan sangat relatif. Bila penanganannya dilakukan dengan kontinyu dan serius, mungkin lebih cepat. Begitu pula sebaliknya. Yang jelas, bila bayi kurus tak segera diobati, dikhawatirkan akan menimbulkan komplikasi. “Bahayanya, sih, memang tidak langsung melainkan melalui proses. Karena kurang gizi, bayi jadi rentan terhadap aneka penyakit. Nah, karena sakit-sakitan, ia jadi tambah kurus.”

KIAT MENGATASI
Jika memang penyebabnya karena penyakit, tak ada cara lain, si penyakit harus disembuhkan secara total. Pada saat yang sama pula, bayi diberi nutrisi yang cukup agar ia tidak jadi kurus. Sebab, jika bayi kena infeksi dan dibiarkan tanpa ada tindakan tepat hingga akhirnya menimbulkan masalah kekurangan gizi, misalnya, bakal sulit meningkatkan BB-nya. Penanganannya pun akan menjadi lebih kompleks.

Ciri-ciri bayi malnutrisi, jelas Alinda, bisa dilihat dari fisiknya. “Bila parah hanya tinggal kulit dan tulang saja.” Pemberian gizi tidak hanya satu segi saja, tetapi harus seimbang antara pemberian protein, karbohidrat, lemak, kalori, dan vitamin. Sumbernya pun tidak harus yang mahal, lebih baik dari yang murah. “Seperti protein, tak harusdari hewani saja. Dari nabati pun bisa. Misalnya anak diberitahu dan tempe.”

Jika berbagai upaya sudah dilakukan tapi bayi tetap kurus,”Berarti ada masalah utama yang tidak teratasi,” tegas Alinda. Karena itu mencari penyebabnya menjadi sangat penting agar dapat dilakukan tindakan yang tepat. “Mungkin tidak hanya faktor penyakit infeksi atau nutrisi, pengetahuan ibu dalam hal pemberian makanan, lingkungan yang tidak mendukung, juga penting untuk diketahui.”

Pada kasus lain,bayi sulit makan sehingga gizi yang dibutuhkannya pun sulit sekali masuk. “Di sini perlu tindakan khusus orang tua. Kalau perlu, konsultasikan ke dokter.” Mungkin karena anak alergi, kurang cocok dengan makanannya, atau ada hal lain yang menyebabkan makanan sulit masuk ke dalam tubuhnya. “Kalau memang makanannya tak cocok, ibu, kan, bisa membuatkan variasi makanan yang lain.”


Monday, November 1, 2010

Tips Memilih Baby Sitter


Bunda Bijak ingin mencari baby sitter yang terbaik buat si kecil?
Memilih baby sitter memang gampang-gampang susah. Ada banyak hal yang perlu dijadikan pertimbangan bagi kita karena mereka harus menjaga buah hati kita. Di bawah ini ada beberapa tips untuk memilih baby sitter, silahkan bunda hayati...!!!

Menurut Tatty Farid, pemilik dan pengelola Yayasan Mitra Ananda (penyalur baby sitter, governess dan perawat lansia) di kawasan Cimanggis, Depok - Jawa Barat, sebelum  merekrut pengasuh anak, ada baiknya calon majikan mengetahui terlebih dulu ragam pekerja yang biasa disalurkan yayasan.

“Jika yang perlu dirawat adalah bayi berusia 0 bulan-5 tahun, berarti Anda harus meng-hire baby sitter. Tugas seorang baby sitter merawat dan menangani keperluan balita asuhannya, termasuk sterilisasi botol susu, mencuci baju bayi, membuat MPASI, mengantar dan mengawasi di preschool. Pendidikan terakhir baby sitter biasanya setara SMP bukan SMU,” jelas Tatty.

Sedangkan jika Kids yang akan diasuh berusia lebih dari 5 tahun, maka yang harus direkrut adalah seorang governess. Jenjang pendidikan calon governess juga lebih tinggi, mutlak setara SMU

 “Hal itu berkaitan dengan tugasnya, yaitu mendidik, merawat, dan mengasuh anak di rumah, serta mengajari cara bergaul. Selain itu mereka perlu memberi pemahaman tentang pelajaran kepada anak seperti yang diajarkan di sekolah. Oleh karenanya mereka dituntut menjalin komunikasi dengan staf pengajar di sekolah anak. Governess juga bertanggung jawab terhadap kesehatan anak yang diasuh. Hal yang terpenting, seorang governess tak boleh dilibatkan dalam kegiatan cuci-mencuci baju atau kegiatan kasar lainnya yang berkaitan dengan keperluan anak,” ulas Tatty.

Sementara untuk asisten rumah tangga, jenjang pendidikan biasanya tidak terlalu masalah, rata-rata lulusan SD hingga SLTP.

“Seharusnya orangtua sangat memahami bahwa seorang asisten rumah tangga tidak seharusnya diberi tugas untuk merawat anak. Selain karena metoda pelatihan saat di asrama berbeda, standarisasinya pun jauh berbeda. Tak heran jika kekerasan terhadap anak atau kelalaian kerap terjadi, karena mereka tak memiliki bekal ilmu yang memadai untuk mengasuh seorang anak, seperti halnya baby sitter maupun governess!,” tegas Tatty.

Satu Baby Sitter, Satu Anak

Selain itu, guna menghindari terlalu lelahnya seorang baby sitter yang dapat memicu kekesalan dan berujung pada kekerasan, idealnya satu orang baby sitter hanya menangani satu orang anak. Hal tersebut diamini oleh Any Reputrawati, Psi., dari Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Soeroyo, Magelang.

Menurur Any, ada pemicu lain terjadinya kekerasan yaitu pengalaman masa lalu yang buruk. Bila individu tersebut pernah menjadi korban penganiayaan dan terpapar oleh kekerasan dalam rumah, bukan tak mungkin ia melakukan hal sama pada anak sendiri atau anak yang diasuhnya. Bisa jadi ini merupakan salah satu bentuk balas dendam atau proses imitasinya.

Untuk anak yang memiliki kebutuhan khusus baik secara fisik atau psikis, kemungkinan besar memicu ketidaksabaran si pengasuh, kemudian pelampiasannya adalah dengan melakukan kekerasan agar anak mau menurut kepadanya. Kekerasan yang menimpa anak, selain membuat cedera fisik juga dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan mental anak.

“Dampaknya anak menjadi trauma, ketakutan, minder, kurang percaya diri, sakit hati, dendam, dan menampilkan perilaku menyimpang di kemudian hari,” ungkap Any.

Selain itu, hal yang sangat menakutkan adalah saat anak korban kekerasan tersebut beranjak dewasa, maka akan muncul kecenderungan mereka akan menerapkan hal sama sebagaimana dialaminya di masa kecil.

Seperti Apa Baby Sitter yang Ideal?
Berdasarkan pengalamannya selama 15 tahun mengelola yayasan, Tatty Farid membocorkan beberapa persyaratan ideal yang harus dipenuhi calon baby sitter. Melalui tinjauan psikologis, Any Reputrawati, Psi, inilah beberpa fakta yang patut diperhatikan:

1. Usia

Mengurus anak balita bukanlah hal mudah, dibutuhkan kedewasaan berpikir dan bersikap dalam menerjemahkan setiap keinginan dan perilaku anak. “Merujuk pada hal itu, saya sendiri biasa merekrut calon baby sitter yang usianya 17 tahun ke atas dan telah memiliki KTP. Secara logika, rasanya enggak mungkin ya anak di bawah 17 tahun kita percayakan menjaga dan mengurusi anak balita. Rasa tanggung jawabnya, kesabarannya belum dapat diandalkan. Anak remaja keinginan untuk main-mainnya masih tinggi, bagaimana mereka bisa bekerja dengan benar?,” beber Tatty.

2. Penampilan Luar

Kebersihan dan kerapian bisa dinilai dari penampilan luar seseorang. Misalnya berpakaian rapi, berkuku bersih, rambut tersisir rapi dan tak berketombe, kulit bersih, tidak bau badan atau bau mulut. Sekaligus bersih dan rapi merawat anak. Misal selalu membersihkan alat kelamin si kecil setelah ngompol dan setelahnya mencuci tangan.

3. Kesehatan

Kesehatan calon baby sitter sangat penting, baik fisik maupun mental. Jangan segan melakukan pemeriksaan kesehatan dari calon babysitter
4. Ceria, Sabar dan Jujur

Baby sitter yang ceria akan berdampak pada si kecil. Lebih bagus bila ia memiliki rasa humor, sehingga bisa memberi suasana gembira pada anak. Kesabaran juga salah satu modal utama dalam pengasuhan anak. Sabar tidak diartikan sebagai tidak boleh marah. Seorang babysitter boleh saja memberitahu atau menegur anak bila melakukan kenakalan, tapi tidak dengan intonasi suara tinggi apalagi kata-kata kasar. Kejujuran juga mutlak diperlukan.

5. Punya Pengetahuan Dasar

- Baby sitter wajib mengetahui gejala penyakit yang pada umumnya diderita anak, dan mampu mengatasinya pada gejala awal. Ia perlu tahu pencegahan suatu penyakit. Misalnya, selalu mensterilkan peralatan minum dan makan anak serta menjaga kebersihan dan keamanan lingkungan bermain si anak. Misalnya menjauhkan benda-benda tajam atau benda mengandung bahan kimia berbahaya dari jangkauan si kecil.

- Hendaknya dibekali pengetahuan dasar psikologi perkembangan anak. “Jadi mereka bisa memahami perkembangan anak, minimal tahu bayi harus banyak diajak bicara sebagai stimulus, anak butuh bermain dengan permainan yang merangsang kemampuan motoriknya. Termasuk tipe anak, misalnya ceria, pemalu, terbuka, tertutup, melankolis, pemberani, penakut, dimana perlakuannya pun tak bisa disamakan,” jelas Any.

- Pengetahuan dasar bahasa Inggris menjadi salah satu tuntutan yang mau tak mau harus dipenuhi. Kemampuan anak bisa luntur jika tak diasah setiap hari dengan bantuan baby sitter.

6. Bisa Mendongeng dan Bernyanyi

Minimal baby sitter bisa membacakan cerita untuk anak, sehingga bisa mengisi waktu bermain dengan mendongeng. “Tapi ingatlah, Moms and Dads tetap bertanggung-jawab memilih jenis cerita yang tepat bagi anak. Jangan sampai si baby sitter menceritakan hal-hal negatif!,” tegas Any.

Sedangkan kemampuan bernyayi wajib dimiliki karena menyanyi adalah satu kegiatan yang disukai anak. Lebih bagus jika baby sitter menguasai beragam lagu anak-anak, kendati tak bersuara merdu. Memiliki kreativitas yang tinggi serta memiliki segudang akal untuk mengatasi kerewelan yang sering ditimbulkan anak kecil. Misalnya ketika mogok makan, ia mampu membuat suasana makan menyenangkan. Yang penting, jangan membujuk anak kecil dengan cara menakut-nakuti!

Trik Mewawancarai Calon Baby Sitter
1. Bunda perlu tahu identitasnya secara lengkap, misalnya nama, umur, pendidikan, asal, dan kerabatnya yang bisa dihubungi. Catatlah, hal tersebut untuk mengantisipasi bila sewaktu-waktu terjadi hal yang tidak diinginkan.

2. Tanyakan pengalaman kerjanya selama ini. Mintalah ia bercerita secara detil, misal mengasuh anak usia berapa bulan, berapa lama ia bekerja di sana, dan mengapa ia keluar dari tempat kerjanya.

3. Galilah kemampuannya dengan cara melemparkan pertanyaan sesuai yang Anda butuhkan. Contoh: apa yang akan dilakukan olehnya jika si anak tiba-tiba panas? Mintalah ia mempraktekkan bagaimana mengukur suhu tubuh si kecil.

4. Galilah kepribadiannya, karena terkadang dari wajah dan penampilan, kita bisa menilai kepribadian seseorang. Tapi untuk lebih yakin, ujilah dengan cara mengajaknya bicara lebih banyak. Dari sana Bunda bisa tahu apakah dia cukup sabar atau gampang marah, lembut atau kasar, doyan bicara atau pendiam, dan sebagainya.

5. Buatlah masa percobaan terlebih dulu sebelum Bunda benar-benar menerima baby sitter bekerja di rumah.

6. Pilihlah baby sitter dari yayasan yang memiliki izin Depnaker, lebih baik lagi jika yayasan tersebut tergabung dalam asosiasi pramubalita, sehingga ilmu-ilmu yang diajarkan lebih lengkap dan up to date.

Semoga tisp ini bisa membantu bunda bijak dalam memilih baby sitter yang terbaik buat si kecil
(Okezone)


 

Bunda Bijak Copyright © 2010 LKart Theme is Designed by Lasantha